Peleccehan seksual terhadap perempuan biasa terjadi di manna sahaja dan bila-bila masa sahaja. Mulai dari kasus pelecehn seksual kelas berat hinggah ringan. Berbicara tentang kasus pelecehan seksual kelas ringan ini memang banyak perempuan yang mengalami, terutamanya saat mereka menggunakan fasilitas publik.
Contohnya di Jepun yang menggunakan solusi 'anti-chikan' iaitu sebuah stiker yang ditampal pada telefon bimbit mereka untuk menandai pelaku pelecehan yangmerabah bahagian tubuh mangsa. Namun, tetap sahaja banyak terjadi seks pelecehan tersebut. Hal ini nampaknya juga berlaku di negara China, seperti disiar di Rocketnews24.
Berbeza di Jepun, pelecehan yang terjadi di Kota Tengzhou, Provinsi Shandong, China ini sebatas mengintip tandas di fasilitas umum perpustakaan lokal setempat. Meski pun demikian, kes ini tetap sahaja membuat pengguna merasa terganggu.
Ditengarai pelaku ini telah melakukan aksinya dengan modus baru. Modusnya iaitu menyusup ke toilet dengan mengubah penampilannya seperti perempuan. Pelaku yang tertentu seorang lelaki ini menggunakan rambut palsu lengkap dengan rok mini, blouse lengan panjang bercorak dan tak lupa menggunakan 'High Heels' berwarna pink beserta dengan stokin panjangnya.
Pelaku ini juga melengkapi dandanan ala-ala perempuan ini dengan make up yang tebal dan menutup sebahagian wajahnya dengan mask. Berbekal sebuah cermin ia melakukan tindakannya kegiatan setiap masuk ke dalam tandas perempuan. Yap, begiulah modusnya untuk melakukan kegiatan mengintip di beberapa tandas umum setempat selama lima bulan terakhir.
Belum ada kelanjutan dari kasus ini setelah lelaki tersebut diamankan oleh petugas kemanan setempat. Semoga semakin berkurangan pelaku apabila tindakan penguatkuasa dilancarkan
0 comments:
Post a Comment